Sunday, December 2, 2012

Coconut Oil: A Tip for Smooth Delivery

A few days ago I had a morning walk with granny to Aunt Yayang's house. When we had a conversation, Aunt Yayang suggested me to consume coconut oil for smooth delivery. She did it since her first pregnancy, and it worked. Granny did it also.

So as I arrived home, I told mom to make me some home-made coconut oil. She said that she consumed it also. It is easy to make. Cook some shredded coconut (without oil) until it releases some oil. Filter the waste, and take the oil.

This morning the coconut oil is already served on the dining table. I drank it a spoon. Hoped it will work. Wanna try? It tasted like Klepon cake flavor, which is not bad.


Friday, November 23, 2012

Seperti Mimpi

Kemarin selepas sholat ashar aku dengar samar-samar suara ayah dari lantai bawah bahwa suamiku datang. Tapi tak kuhiraukan karena setahuku dia seharusya ada di Bandung untuk dinas sore. "Gak mungkin," batinku. Lalu dengan masih memakai mukena kulanjutkan berdoa, diiringi suara hujan deras, sambil menunggu magrib yang hanya tinggal 15 menitan lagi.

Selang beberapa detik ada yang mengetuk pintu kamar. Saatku menoleh ternyata suamiku! I'm so surprised! Dia datang dengan basah kuyup kehujanan. Senangnya aku.

"Kok gak bilang mau pulang?" tanyaku sambil cubit-cubitin perutnya yang agak buncit itu.
"Aku tadi rapat di kantor unit Kramat," katanya mencoba menghindar dari cubitanku.
"Jelek... kenapa gak ngasih tau sih.." Aku terus mencubitinya.
"Aduh sakit.Tadi siang kan aku sms lagi rapat."
"Iya tapi gak bilang kalo di Jakarta."
"Hehe.. kan mau nengokin dede.." Ujarnya cengar-cengir.

Ini sudah kali ke 3 dia membuatku surprised dengan kedatangannya. hihi.. Tapi pagi tadi sekitar pukul 8 dia sudah berangkat lagi ke Bandung untuk kembali kerja dan latihan persiapan lomba di Lombok 27 November nanti. Pertemuan yang hanya berlangsung satu malam ini bener-bener seperti mimpi. Mimpi yang menyenangkan :)

Tuesday, November 6, 2012

Jerawat Saat Hamil

Sudah dua kali selama delapan bulan ini jerawat tumbuh di wajahku. Gak tanggung-tanggung ukurannya hampir setengah senti. Rasanya gatal dan kepingin garuk aja. Gemes deh setiap kali melihat ke cermin.

Tapi urusan jerawat ini memang menguji kesabaran kaum perempuan ya. Apalagi saat hamil, jerawat bisa tumbuh karena pengaruh meningkatnya hormon. Mengutip dari sehat-enak.blogspot.com, perubahan hormon di tingkat progesteron adalah salah satu faktor yang berhubungan dengan jerawat selama kehamilan. Progesteron dapat meningkatkan sekresi kulit, menyebabkan kelenjar minyak memproduksi untuk mengaktifkan. Minyak yang dihasilkan dapat menyediakan media pertumbuhan yang sempurna untuk bakteri yang menyebabkan masalah kulit, termasuk jerawat.

Gimana sih cara mengatasainya? Seperti yang banyak dikatakan dokter, konsumsi obat-obatan tertentu sangat tidak disarankan selama kita hamil, karena bisa saja bahan kimia di dalam obat memberi pengaruh yang tak kita ketahui pada janin. Nah, berikut tips aman mengatasi jerawat yang dikutip dari bayidanibu.blogspot.com:

1. Minum air mineral delapan gelas sehari
2. Tambahkan asupan buah-buahan pada menu makan
3. Usap keringat dengan tisu, dan jangan biarkan tinggal lama-lama di wajah
4. Lakukan perawatan dengan masker jeruk atau mentimun yang alami dan tidak berbahaya bagi kandungan


Sepertinya tips di atas sangat mudah untuk dipraktikkan. Yuk kita coba!

Saturday, November 3, 2012

Pilah-Pilih Nama

It's a Boy! Empat kali hasil USG menyatakan bahwa jenis kelamin anak kami Insya Allah lelaki. So, aku dan suami concern mencari hanya nama untuk anak lelaki. But, cukup sulit ya memilih nama anak dari ratusan nama-nama bagus yang ada. Aku dan suami lebih menyukai nama yang bernafaskan Islam sehingga tanpa ditanya agamanya orang sudah tahu bahwa anak ini seorang muslim. Selain itu, nama belakangnya wajib memakai Makhazi seperti nama Papanya, Kurnia Agung Makhazi.

Sejauh ini ada dua rangkaian nama pilihan yang menjadi kandidat untuk diberikan kepada anakku, yaitu:
Fathan Affan Makhazi yang artinya kemenangan putra Makhazi dalam mencegah dari perbuatan buruk
dan
Faeyza Arfa Makhazi yang artinya kesuksesan yang mulia dari anak Makhazi.

Dua-duanya aku suka. Tapi suami lebih suka yang pertama. Masalahnya, anak ini adalah cucu sekaligus cicit pertama di keluargaku. So, banyak banget yang antusias berkomentar soal nama. Terutama nenekku yang tinggal satu-satunya. Beliau gak suka banget dengan nama Fathan, karena mirip dengan nama tetangga depan yaitu Matan. Fiuh...

Bingung ih. Kita lihat perkembangannya nanti setelah si baby lahir. Hope we'll get the best one for all.






Wednesday, October 31, 2012

Maternity Photo

Few days ago Aunt Neneng brought me a maternity tabloid "Nakita". One interesting feature inside is "Indahnya Kehamilanku" which posts several photos of happy pregnant women. Sure I was interested to send  them my maternity photo.

It looked like this.


It was taken when my pregnancy was about 6 months at MStudio Jatinangor. Hoped to see it posted on November Edition.

I have some others accompanied by my husband. Here they are. :*






Tuesday, October 23, 2012

Antara Jakarta-Bandung Season 2


Pagi tadi aku harus melepas suamiku tercinta kembali ke Bandung untuk kembali bekerja. Sedih. Berkali-kali aku menangis sebelum ia berangkat, bahkan sebelum dia mengantarkanku untuk dititipkan ke orang tuaku di Jakarta seminggu lalu. Mulai hari ini aku hanya bisa bertemu dengannya setiap 12 hari sekali, sama seperti dulu saat baru menikah dan masih tinggal terpisah antara Jakarta-Bandung.

Tuh kan aku jadi nangis lagi.
Bunda and dede miss u, Papa.


Monday, October 15, 2012

32-Week: Preparing to Go Back to Jakarta

It's 31 week-4 day of my pregnancy now. My baby is growing healthy and actively gives movements that sometimes I feel gentle, sometimes quite hard. Now I have a little more appetite than few weeks before. Hopefully I can gain 2-3kgs more at the end of this week.

Actually I'm planning to go back to Jakarta in early November, staying at my parents' house till I deliver the baby later on December (as predicted by doctors). But my lovely husband got an immediate work agenda in Jakarta on Thurs Oct 18. So he "ordered" me to prepare my early coming home on Wednesday this week.

It's too early, indeed. I still want to have more time with him in this this small house. Waking him up in the morning, preparing his breakfast, cooking for lunch and dinner, ironing his clothes, hugging and cuddling as I get asleep at night. Sort of sweet things as a couple who live happily only the two of us (and with the lovely baby).

I will miss him a lot.



Monday, April 23, 2012

2 Red Bands: Positive..!


Alhamdulillah it's been 6 weeks now of my first pregnancy. It was revealed on Monday 9 of April 2012. It was a week late for my regular monthly period that it meant I was conceiving for 4 weeks (1 month).
 
I and the whole family were sooooo happy. The child we've been waiting for for about 3 months is coming within 8 months.

Now I start feeling like other moms-to-be do: morning sick! But it's OK. I'm happy with this.
I love you baby.

Thursday, March 29, 2012

Rumah Betawi dalam Resepsi

Jauh sebelum kata pernikahan terucap, gue udah sumpah serapah dalam hati, "Kalo nikah nanti gue mau pake pelaminan rumah betawi". Maka dari itu pernikahan kami mengusung tema adat Betawi, sesuai dengan adat asal keluarga gue dan keluarga Agung. Intinya, dari awal akad sampe akhir resepsi maunya bertema betawi.

Akhirnya setiap survey vendor wedding organizer gue selalu cari tau dulu apakah mereka menyediakan pelaminan betawi. Banyak vendor yang punya rumah Betawi yang bagus. Salah satunya adalah Ozi Salon, setidaknya begitulah yang terlihat di brosurnya. Setelah sreg dengan make-up dan pakaian yang mereka punya, pelaminan betawi, plus bujuk raju manis dari pemiliknya, akhirnya gue pilihlah Ozi Salon ini.

Ternyata pelaminan betawi ini dipesan dari sebuah vendor dekorasi. Kami janjian dengan pemilik dekorasi itu untuk milih model pelaminan betawi yang akan kami pakai. Bagus-bagus sih. Sayangnya model awal yang gue pilih ga memungkinkan untuk gedung resepsi yang gue pakai, karena model atap joglo yang tinggi tersebut tidak mencukupi untuk dimasukkan ke dalam gedung. Akhirnya kami pilih model rumah betawi si Doel, yaitu tanpa atap trapesium (joglo). Begini lah penampakan rumah betawi yang kami pakai di resepsi:


Gimana? menurut gue udah cukup bagus, tapi ada posisi bunganya terlalu ke bawah. Jadi ketutupan deh pas pada berfoto. Tapi overall gue puas dengan model ini. Tengkyu for the decoration team.


Wednesday, March 28, 2012

Lewatin Palang Pintu Baru Akad Nikah

Daarrr..! doorrrr!

Bunyi petasan mengagetkanku dan orang-orang yang ada di ruang rias. Ibu Rodiah, perias pernikahanku, dan asistennya yang gak jelas laki apa perempuan, langsung sumpah serapah ngeluarin ke-latah-an-nya karena kaget. Petasan yang menggemparkan Komplek AIRUD pagi itu (Minggu, 11 Desember 2011) menandakan bahwa calon pengantin pria a.k.a. aa Kurnia Agung Makhazi dan rombongan telah tiba di tempat acara pernikahan kami di Gedung Tirta Kemala Sari AIRUD, Jakarta Utara.

Aku yang sejak semalam sebelumnya santai-santai saja, sontak tersadar bahwa pagi itu aku dan Agung benar-benar akan nikah, cuy! Anxiety mulai melanda, terlebih saat menyadari bahwa aku belum selesai mengenakan kerudung!

"Selamat datang kepada rombongan keluarga H. Abdul Aziz..." terdengar dari ruang rias kalau MC nya udah mulai buka suara.



Sebelum akad nikah dimulai, kami menggelar acara adat Betawi yaitu Palang Pintu. Ini acara yang biasa digelar masyarakat betawi khususnya oleh keluarga calon pengantin wanita untuk menyambut calon pengantin pria beserta rombongan besan. Inti dari acara ini yaitu menaklukkan keluarga calon pengantin wanita agar dapat menerima kedatangan pengantin pria untuk menikahinya, caranya dengan membawa jawara alias jagoan silat untuk bertarung dengan jawara dari pengantin wanita. Tak hanya harus jago bertarung secara fisik, para jawara pun harus jago bertarung pantun loh.

Selang beberapa saat group palang pintu mulai terdengar bales-balesan pantun. Agung juga ditantang untuk bales pantun. 




Selesai sudah sesi dandan sekaligus memakai pakaian pengantin beserta kerudungnya. Begini nih penampakannya..

Gimana? Cantik kan gue? hihihi.
Sambil nunggu gruop palang pintu selesai berpantun ria, gue sempetin foto-foto dulu sama sohib Wury yang dateng sama her little cutie niece (Gimana mau cari gebetan di acara sih jeng kalo lo dateng bawa anak kecil.. hufff)

Matahari mulai naik, udah hampir setengah 10 pagi WIB. Suasana pantun juga semakin memanas, sampe berlanjut ke acara beranteman. Jadi ceritenye jawara dari pihak lelaki harus bisa ngalahin dua orang jawara pihak gue (padahal sih udeh kong kalikong supaya jawara lelaki menang tarung. Kalo kaga, ya batal dong kawinnye. hehehe..). Nih beberapa foto aksi mereka.





So, jawara dari pihak penganten lelaki ceritenya udah berhasil bikin dua jawara pihak gue lari kebirirt-birit. Now, pengantin lelaki beserta keluarganya dipersilakan masuk dan disambut oleh untaian bunga melati yang dilingkarkan di leher calon pengantin lelaki alias Agungku tercinta.



Sebelum lanjut ke acara utama, yaitu Ijab Qabul, biasa deh ada acara seserahan.


Lalu sambut-sambutan dari perwakilan keluarga gue selaku pemangku hajat yang dibalas oleh perwakilan keluarga Agung sebagai besan.

Oomnya Agung memberi sambutan



Terus dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran. Merdu banget suara Qori'nya (kedengaran dari tempat persembunyian gue). Dan beliau hafal loh bacaannya.

Qori' melafazhkan ayat Al-Quran
Lalu tiba saatnya gue dipanggil keluar untuk ijab qabul, dianter sama adek gw, Anis.

Gw yang mau kawin kok ade gw yang tegang..

Masih ada surat-surat yang perlu ditanda-tanganin dari KUA oleh kami berdua.


Untuk ngusir muka tegang kami, penghulunya sedikit ngelawak.. Jadi gini deh mukanya..



Makin tegang deh! pak penghulu udah siap-siap aja menjalankan tugasnya. Tapi sebelum ijab qabul dilaksanain, gue mesti minta ijin dulu sama ayah buat dinikahin. Tapi gue malah ga bisa ngeluarin satu katapun! cuma nangis aja sesenggrukan. Inget dosa-dosa sama ayah. Akhirnya cuma cium tangan ayah aja. lalu cium tangan ibu dan mbah cewe. Sedihnya mbah laki lagi terbaring sakit ga bisa hadir di acara.



Alhamdulillah, ijab qabul terlaksana lancar jaya. Dalam satu kali sebut gue dan Agung resmi jadi laki-bini. hihihi.. senengnyaaaa...



Selanjutnya, acara sungkeman. Ini juga bagian yang paling sedih. Agung malah sampe nangis kejer sambil meluk ayahnya.
gue sungkem sama mama mertua

Agung sungkem sama nyokap gue.


Terakhir acara foto-foto dan makan-makan....


Kiri ke kanan: Heru, Iik, Bambang, Afit, Agung, Gue, Atiek, Wury

Abis itu jeda kurang lebih 2 jam untuk ganti baju resepsi a ala betawi. Penasaran liat tampang kami berdua? tungguin post berikutnya yah.

Thank you for reading :)

Monday, January 2, 2012

Yaaayyyy Wedding..!!!

Setelah semua yang ribet-ribet dijalani:

  • Nyari kebaya buat tunangan (Dari Tanah Abang kesorean ga dapet apa-apa, pindah ke ITC Cempaka Mas. Dapet yang pas badan pas budget! yayyy!!)
  • Nyari cincin tunangan yang bikin pusing. (Beda pendapat mulu. Ujung-ujungnya pake pilihan honeydut.)
  • Tunangan alias Lamaran 10-09-2011
  • Nyari-nyari vendor make up dan tetek bengeknya untuk resepsi selama bulan Oktober
  • Beli barang-barang seserahan. (Paling ribet waktu beli sepatu karena susah banget nemu yang pas di kaki gue yang sangat mini ini. Dari Tanah Abang ujung-ujungnya ke Mal Kelapa Gading. Tapi dapet juga yang pas di kaki pas di hati, pas di budget :)
  • Berburu souvenir dari Asemka sampe ITC Cempaka Mas.
  • Nyari model undangan dan baru dicetak pertengahan November
  • Nyebarin undangan awal Desember (Masih ada juga ternyata yang belom sempet dianter hehehe)
  • Nyetak tambahan undangan 1 minggu sebelum hari H karena masih kuraaaang... hiks hiks..
  • dan berantem-berantem-an sama honeydut karena beda pendapat soal other small stuffs,

Alhamdulillah akhirnya terlaksana pernikahan kami yang dinanti-nanti dengan khidmat dihiasi nuansa betawi, Minggu 11 Desember 2011 pk. 09.00 - 18.00 di gd. Tirta Kemala Sari, Komplek AIRUD, Jakarta Utara.


Terima kasih banyak untuk:
  1. Orang tua gue tercinta Bpk. Achmad Jawadi & Ibu Sri Rahayu yang paling repot dari sebelum tunangan sampe selesai pernikahan
  2. Mbah Hj. Halimah, Tante Yayang, Tante Neneng, Tante Titi, Tante Nona, Kak Merry, Novi yang bantuin di meja buffet. You are the best aunties lah!
  3. Om Bahru, Om Budi, Om Iyan yang ikutan repot juga bolak-balik ngerjain ini itu.
  4. Apid yang rela disuruh-suruh padahal dah dandan keren. 
  5. Tim makeup (banyak yang pangling sama muka gue. Puas deh!)
  6. Tim dekor. (Dua jempol kata jeng Wury!)
  7. Tim Palang Pintu. (keren deh para jawaranye sampe kotor-kotoran di jalan).
  8. Keluarga besar H. Nasib & Hj. Halimah yang ikut mengiringi saya pada akad nikah dan resepsi
  9. Keluarga besar H. Abdul Aziz yang ikut mengiring suami tercinta pada akad nikah dan resepsi
  10. Afit, Dewi, Dwi yang mau dititipin undangan untuk temen-temen lain
  11. Wury, Afit, Bambang, Heru, Vita, Iik, Atiek yang nungguin akad nikah.
  12. Semua tamu-tamu yang hadir (temen-temen SMPN 244, SMAN 73, STBA LIA, BINUS, SMPN 162, SMKN 4, Polman ASTRA, Pertamina, KOPLAK, ECC, beserta kado dan angpaonya. hehehe..)
  13. Semua yang turut andil membantu terlaksananya pernikahan kami

Thank you so much. Barakallahu lakum wa lana.
-Firda & Agung-